twitter

Rabu, 03 April 2013

Makna sebuah Kerjasama - Steven Spielberg


Keharmonisan hubungan produser dan sutradara sangat menentukan kebarhasilan dalam pembuatan sebuah film. Namun, karakter seorang sutradara biasanya ingin berkreasi sebebas mungkin. Sementara itu,di sisi lain,seorang produser biasanya dicekoki dengan pikiran untuk terus mingirit pengeluaran. Tidak  mengherankan ketika ada banyak sutradara dan produser yang kemudian tidak bisa bekerja sama dengan baik.
Pada usia 26 tahun, Steven Spielberg diberi kontrak pertama untuk menyutradarai Jaws. Film pertamanya ini diproduksi oleh Universal. Pihak produser mengeluhkan film ini dan gambarannya sebagai ‘film tersulit pembuatannya di dunia’. Saking beratnya tekanan yang didapatkan Spielberg, teman-temannya menggambarkan ia bertambah tua 10tahun setelah 159 hari syuting.
Namun, Spielberg masih beruntung. Ada sebuah film produksi Columbia Pictures, Close Encounters of the Third Kind,yang “memakan korban” seorang sutradara. Sang produser menunjuk seorang sutradara muda yang belum berpengalaman. Imajinasi sang sutradara tampaknya tidak sesuai dengan besarnya biaya yang bersedia  digelontorkan pihak produser. Ketika sedang syuting untuk salah satu adegan, tiba-tiba telepon berbunyi. Ternyata itu sebuah pemberitahuan bahwa sang sutradara dipecat saat itu juga.
Berkat keberhasilan Spielberg sebagai sutradara di berbagai film, termasuk juga Jaws,Spielberg berhasil mengubah nasib menjadi produser. Lalu, bagaimanakah karakternya setelah beralih profesi menjadi produser?
Sutradara Bob Zemeckis menggambarkan Spielberg sebagai produser terbaik di dunia. Bob diberitugas sebagai sutradara di film Back To The Future. Ia mengatakan bahwa Spielberg membangun suasana yang sangat nyaman ketika membuat film.
“kerjakan saja apa yang kau mau ... ini filmmu.tapi,kalau kau membutuhkanku, aku ada di sini,” ujar Spielberg,sang produser
Spielberg sudah pernah merasakan posisi sutradara sehingga ketika ia menjadi produser, ia mampu bersikap lebih baik dibanding produsr lain. Dan berkat sosok seperti dirinya, kita berkesempatan untuk menyaksikan film-film terbaik dunia

Selasa, 12 Maret 2013

Curt Degerman "memulung pengetahuan"

Curt Degerman hanyalah seorangpemulung.Pekerjaannya tentu saja mengumpulkan barang-barang bekas ditengah tumpukan sampah untuk nantinya ditukar dan memdapatkan uang. Di samping kesibukannya sebagai pemulung, CurtnDegerman juga memungut buku-buku dan surat kabar bertema ekonomi di perpustakaan kota. Setiap malam ia habiskan untuk mempelajari ilmu ekonomi praktis di perpustakaan tersebut.
Berbekal uang hasil pekerjaannya sahari-hari,Curt  mulai membeli saham sedikit demi sedikit. Kegiatan ini baru diketahui orang lain ketika Curt meninggal karena serangan jantung di usia 60 tahun.
Surat wasiat Curt Degerman menyatakan bahwa dia adalah pemilik saham senilai £700 ribu. Di samping itu ia juga pemilik dari 124 batang emas senilai £250ribu,  sebuah rumah pribadi, dan tabungan senilai £4000 di rekeningnya.
Dengan sedikit kemauan untuk mengubah nasib (ketimbang membuangnya sebagai rokok), Andapun bisa mengubah hidup menjadi lebih baik. Dan Curt Degerman sudah membuktikannya.



Minggu, 17 Februari 2013

Alexander Graham Bell


Alexander Graham Bell (1847-1922) adalah penemu dari Amerika dan pengajar bagi orang tuli, dan dia dikenal sebagai penemu telepon (telephone).

Lahir pada 3 Maret 1847, di Edinburgh, Skotlandia, dan mendapat pendidikan di Universitas Edinburgh dan London. Kemudian tahun 1870 dia pindah ke Canada dan kemudian pindah lagi ke Amerika pada tahun 1871. Di Amerika dia mulai mengajar orang yang bisu dan tuli, mempopulerkan system yang disebut 'bahasa visual'. System yang dikembangkan oleh ayahnya, Alexander Melville Bell, yang menunjukkan bagaimana bibir, lidah, dan tenggorokan digunakan dalam menggambarkan suara.

Pada masa kanak-kanaknya, dia telah memperlihatkan rasa ingin tahu yang sangat besar pada dunia ini, yang menyebabkan dia sering mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Bersama teman baiknya yang memiliki penggilingan gandum yang juga merupakan tetangganya, dia sering membuat keributan, dan suatu hari ayah temannya berkata, "Mengapa kalian tidak membuat sesuatu yang lebih berguna?" Saat itu Alexander Graham Bell bertanya, apa yang perlu di kerjakan. Dan ayah teman baiknya memberi tahu bahwa gandum harus di pisahkan dengan kulitnya. Pada umur 12 tahun, Alexander membuat peralatan sederhana yang mengkombinasikan dayung yang berputar dengan serangkaian sikat dari paku untuk memisahkan gandum dengan kulitnya. Peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama bertahun-tahun, dan sebagai 'hadiahnya', ayah temannya memberikan mereka kesempatan untuk bermain di sebuah bengkel (workshop) kecil untuk membuat 'penemuan baru'.

Sejak usia 18 tahun, Bell telah meneliti gagasan bagaimana mengirimkan dan mentransfer perkataan. Tahun 1874 saat dia mengerjakan telegraph, dia mengembangkan gagasan dasar yang baru bagi telephone. Percobaan yang dilakukannya bersama asistennya Thomas Watson akhirnya terbukti berhasil pada tanggal 10 Maret 1876, saat itu kata yang ditransmit adalah: "Watson, come here; I want you." (Watson, datanglah kemari, saya membutuhkanmu). Serangkaian demonstrasi penggunaan telephone, telah memperkenalkan telephone ke seluruh dunia dan dipimpin oleh perusahaannya, Bell Telephone Company pada tahun 1877.


Thomas Alva Edison


Biografi Singkat Thomas Alva Edison - Thomas Alva Edison, seorang penemu terbesar di dunia. Bayangkan, ia menemukan 3.000 penemuan, diantaranya lampu listrik, stasiun tenaga listrik, sistem distribusi listrik, lokomotif listrik, mikrofon, kinetoskop (proyektor film), fonograf (berkembang jadi tape-recorder),  laboratorium riset untuk industri, dan kinetograf (kamera film). Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Lahir tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Bapaknya bernama Samuel Ogden dan Ibunya bernama Nancy Elliot.



Sebagaimana umumnya orangtua, Samuel dan Nancy menyambut kelahiran anaknya dengan suka-cita. Tidak ada hal aneh dalam proses kelahiran Edison. Namun setelah Edison mulai bertumbuh, terlihat hal-hal aneh yang membuatnya lain daripada anak yang lain. Bayangkan, pada usia 6 tahun ia pernah mengerami telur ayam.

Setelah berumur 7 tahun, ia masuk sekolah. Tapi malang, tiga bulan kemudian ia dikeluarkan dari sekolah. Gurunya menilainya terlalu bodoh, Edison tak mampu menerima pelajaran apa pun. Untunglah ibunya, Nancy pernah berprofesi menjadi guru. Sang ibu mengajarinya membaca, menulis dan berhitung. Ternyata Edison dengan cepat menyerap apa yang diajarkan ibunya. Edison kemudian sangat gemar membaca.

la membaca berbagai jenis buku. Berjilid-jilid ensiklopedi dibacanya tanpa jemu. Ia juga membaca buku sejarah Inggris dan Romawi, Kamus IPA karangan Ure, dan Principia karangan Newton, dan buku Ilmu Kimia karangan Richard G. Parker. Selain itu, ia juga anak yang sangat memahami kondisi ekonomi orangtuanya.

Pada umur 12 tahun ia tak malu menjadi pengasong koran, kacang, permen, dan kue di kereta api. Sebagian penghasilannya diberikan kepada orang tuanya. Hebatnya, saat berjualan di dalam kereta api itu, ia gemar pula melakukan berbagai eksprimen. Bahkan sempat menerbitkan koran Weekly Herald.

Suatu ketika, saat bereksprimen, sebuah gerbong hampir terbakar karena cairan kimia tumpah. Kondektur amat marah dan menamparnya hingga pendengarannya rusak.

Thomas Alva Edison Meninggal di West Orange, New York, pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.

Thomas Alva Edison merupakan  penemu terbesar di dunia dengan 3000 penemuan. Ia bahkan pernah menemukan 400 macam penemuan dalam 13 bulan. Dan ia Menemukan Sebuah Benda yang kita tidak lepas dari kehidupan manusia, yaitu lampu.

Tuanku Imam Bonjol




Lahir : Tanjung Bunga, Pasaman, Sumatera Barat 1772
Wafat : Manado, Sulawesi Utara, 8 November 1864
Makam : Lotan, Manado


Nama sesungguhnya adalah Muhammad Syahab. Semasa remaja , ia biasa dipanggil dengan nama Peto Syarif. Setelah menuntut ilmu agama di Aceh (1800-1802), ia mendapat gelar Malim basa. Tahun 1803, Malim Basa kembali ke Minangkabau dan belajar pada Tuanku Nan Renceh. Ia adalah murid kesayangan dari Tuanku Nan Renceh.Malim basa banyak mendapat pelajaran ilmu perang dari Tuanku Nan Renceh.
Tahun 1807 Malim basa mendirikan Benteng di kaki bukit Tajadi yang kemudian diberi nama Imam Bonjol. Sejak saat itu ia dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol.

Pada waktu itu di Minangkabau, sedang terjadi pertentangan yang hebat antara kaum Paderi (kaum agama) dengan kamu adat. Pada awalnya, pertentangan ini hanya melibatkan kaum adat dan kaum paderi saja. Tapi karena kedudukan kaum adat semakin terdesak, Kaum adat lalu meminta bantuan kepada Belanda.

Sejak saat itu pulalah, Belanda ikut campur dalam pertentangan di Minangkabau. Lalu Belanda mulai mendirikan benten di Batu Sangkar dan di Bukit Tinggi untuk memperkuat kedudukannya. Tuanku Imam Bonjol memliki banyak pengikut yang membuat Belanda kewalahan.

Apalagi pada saat yang bersamaan, Belanda juga terdesak dengan Perang Diponegoro sehingga Belanda merasa perlu “berdamai sementara” dengan kaum paderi untuk mengalihkan kekuatan di Pulau Jawa menghadapi Perang Diponegoro.

Setelah berakhirnya perang Diponegoro, Belanda kembali menyerang Markas-markas Tuanku Imam Bonjol. Namun Tuanku Imam Bonjol adalah panglima perang yang handal sehingga membuat Belanda harus mengerahkan bantuan tambahan dan siasat-siasat licik.

Sehingga untuk menangkap Tuanku Imam Bonjol, Belanda menggunakan cara-cara kotor dengan cara mengajak berunding di seikitar Bukit Gadang dan Tujuh Lurah. Dan disitu pulalah Tuanku Imam Bonjol ditangkap pada tanggal 25 Oktober 1937.

Tuanku Imam Bonjol lalu ditawan di Bukit Tinggi lalu diasingkan dari Cianjur lalu ke Ambon dan terakhir di Manado. Tuanku Imam Bonjol akhirnya wafat di Manado pada tanggal 8 November 1864.
Pemerintah lalu menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepadanya berdasarkan SK Presiden RI No 087/TK/1973